SUTTA TENANG DANA

SUTTA TENANG DANA

Artikel ini ditulis Jakarta – 21/06/2024

Berdana merupakan perbuatan yang bajik yang dapat dilakukan oleh siapa saja, Berdana artinya memberi dengan keyakinan, demi kepentingan masyarakat dan kesejahteraan semua makhluk. Berikut beberapa referensi Sutta tentang Dana Paramita 

Bentuk Kedermawanan Anguttara Nikaya 7.6, Dhana Sutta 
Dan apakah kekayaan kedermawanan? Di sini, seorang siswa mulia berdiam di rumah dengan pikiran yang hampa dari noda kekikiran, dermawan dengan bebas, bertangan terbuka, bersenang dalam melepas, menekuni derma, bersenang dalam memberi dan berbagi. Ini disebut kekayaan kedermawanan.”

Anguttara Nikaya 6.25, Anussatitthana Sutta
“Kemudian, seorang siswa mulia mengingat kedermawanannya sendiri sebagai berikut: ’Sungguh ini adalah keberuntungan bagiku bahwa di dalam populasi yang dikuasai oleh noda kekikiran, aku berdiam di rumah dengan pikiran yang hampa dari noda kekikiran, dermawan dengan bebas, bertangan terbuka, bersenang dalam melepas, menekuni derma, bersenang dalam memberi dan berbagi.” 

Mengatasi Kekikiran

Khuddaka Nikaya 2, Dhammapada 177
“Sesungguhnya orang kikir tidak dapat pergi ke alam dewa. Orang bodoh tidak memuji kemurahan hati. Akan tetapi orang bijaksana senang dalam memberi, dan karenanya ia akan bergembira di alam berikutnya.”

Khuddaka Nikaya 2, Dhammapada 223 
“Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan. Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati, dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran.” 

Bentuk Investasi

Samyutta Nikaya 1.47, Vanaropa Sutta
Siapakah yang jasanya selalu meningkat, pada siang dan malam hari? Siapakah orang-orang yang menuju ke surga, mantap dalam Dhamma, memiliki moralitas?” “Mereka yang membangun taman atau hutan, yang membangun jembatan, tempat minum dan sumur, yang memberikan tempat tinggal. Pada mereka jasa selalu meningkat, pada siang dan malam hari; Mereka adalah orang-orang yang menuju ke surga, mantap dalam Dhamma, memiliki moralitas.”    

Khuddaka Nikaya 2, Dhammapada 290
Apabila dengan melepaskan kebahagiaan yang lebih kecil, orang dapat memperoleh kebahagiaan yang lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan kebahagiaan yang kecil itu, guna memperoleh kebahagiaan yang lebih besar.”